Text
Kubangun Desaku
Dulu saya pernah membaca buku cerita tentang keluarga kecil nan sederhana yang pergi ke ibukota untuk mengadu nasib dan peruntungan disana. Setelah berada di ibukota mereka bekerja keras membanting tulang demi mendapatkan rezeki. Akan tetapi, peruntungan yang diharapkan tidaklah kunjung datang.
Pada suatu hari, saudara mereka yang ada di desa mengirimkan surat pada keluarga ini. Saudara mereka di desa menceritakan keberhasilannya di desa, dan kemudian meraka [keluarga ini] tertarik untuk kembali ke desa, karena harapan akan peruntungan di kota tidaklah kunjung membaik. Setelah setibanya di desa mereka terkejut dengan perkembangan serta kemajuan desa yang dulu mereka tinggali kini telah berubah dengan pesat. Mereka [keluarga] ini terkejut dengan segala perubahan yang terjadi di desa, termasuk dengan saudara yang telah mengirimi mereka surat dulu.
Dari situlah awal mula saya terinspirasi untuk membangun desa saya sendiri. Kenapa saya ingin mebangun desa saya? Dan kenapa harus desa?
Bagi saya desa itu sendiri adalah di ibaratkan seperti pondasi negara, seperti pondas sebuah bangunan. Bila pondasi itu kuat maka bangunan itu juga kuat, dan apabila pondasi itu rapuh maka bangunan itu juga ikut rapuh. Bagi saya membangun desa sama saja ikut membangun negara kita, Negara Kesatuan Indonesia. Desa seharusnya memilki peran yang sangat penting. Oleh karenanya pembangunan desa baik itu secara infrastruktur [utamanya] maupun sumber daya manusia penting dilakukan, sebagai salah satu upaya pembangunan di negeri ini.
Diposting 10th May 2014 oleh Anonymous
016102000 | 813 PAN k c.1 | My Library (800) | Tersedia |
016122000 | 813 PAN k c.3 | My Library (800) | Tersedia |
016112000 | 813 PAN k c.2 | My Library (800) | Tersedia |
016142000 | 813 PAN k c.5 | My Library (800) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain