Text
Epos Karaeng Tunisombaya
Pelestarian sastra daerah perlu dilakukan karena upaya itu bukan hanya akan memperluas wawasan terhadap sastra dan budaya masyarakat daerah bersangkutan, melainkan juga akan memperkaya khazanah sastra dan budaya Indonesia. Salah satunya cerita cerita yang mula-mula diungkapkan dalam bentuk sinrilik, yaitu sejenis prosa lisan Makassar yang dilagukan dan diiringi oleh rebab dan gong. Kemudian, sinrilik ini ditulis dalam bentuk naskah dan di beri judul Karaeng Tunisombaya ri Gowa.
Buku Epos Karaeng Tunisombaya, tentang hikayat Karaeng Tunisombaya yakni raja yang dipertuan di Gowa, mempunyai kedudukan yang sangat tinggi sebab banyak raja yang tunduk kepadanya. Karaeng Tunisombaya mempunyai tiga orang putra, yaitu Karaeng Petta Belo, Karaeng Andi Patunru dan Karaeng Caddi-caddi atau Andi Pisona.
Epos ini menceritakan latar belakang terjadinya pertentangan Karaeng Andi Patunru dengan ayahandanya Karaeng Tunisombaya ri Gowa, yang berlanjut dengan peperangan antara Kerajaan Gowa dan Belanda. Pada mulanya, Karaeng Andi Patunru berusaha meminta bantuan kepada raja-raja lain untuk bersama-sama melawan Kerajaan Gowa. Akan tetapi, raja-raja tidak ada satu pun yang bersedia membantunya karena mereka merasa tidak mampu berhadapan dengan Kerajaan Gowa.
Akhirnya, Karaeng Andi Patunru meminta bantuan kepada Belanda di Batavia dan permintaannya itu dikabulkan oleh Belanda. Terjadilah peperangan antara Kerajaan Gowa dengan Belanda selama beberapa tahun. Peperangan utu berakhir dengan ditandatanganinya perjanjian perdamaian antara Karaeng Tunisombaya ri Gowa dengan Gubernur Jenderal Betawi.
Dalam perjanjian itu ditetapkan, antara lain Karaeng Tunisombaya tetap memerintah di Gowa sedangkan pembesar Belanda berkuasa di Ujung Pandang. Akan tetapi, apabila Tumalompo ri Jumpandang (Kepala Pemerintahan Belanda di Ujung Pandang) tidak ada, Sombaya (Raja Gowa) menjadi Tumalompo. Sebaliknya, apabila Sombaya ri Gowa berhalangan, Tumalompo ri Jumpandang menjadi Sombaya ri Gowa untuk memperhatikan kesejahteraan rakyat.
Buku ini merupakan karya sastra Indonesia lama yang berbahasa Makassar dan menjadi salah satu koleksi Layanan Deposit, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan yang berlokasi jalan Sultan Alauddin Km. 7 Tala'salapang-Makassar.
069792010 | 813 MUK e c.1 | My Library (800) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain