Text
Kalau Tak untung
Rasmani dan Masrul adalah dua orang sahabat karib. Rasmani hidup dalam keluarga yang amat sederhana bahkan bisa dikatakan kekurangan dalam rumah kecilnya. Namun, hal tersebut tidak lantas menjadikan Rasmani tidak bersekolah seperti kakaknya Dalipah yang harus berhenti sekolah. Sedangkan Masrul dalam kehidupannya tidaklah kekurangan. Persahabatan mereka berdua dimulai sejak mereka duduk di bangku sekolah dasar. Ternyata persahabatan itu menimbulkan perasaan lain dalam diri Rasmani. Diam-diam dia mencintai pemuda yang begitu menyayanginya dan memanjakannya itu. Ketika Masrul harus pindah ke Painan untuk bekerja sebagai juru tulis, Rasmani pun akan menjadi guru bantu sekolah di desanya atas bantuan Masrul. Rasmani dengan berat hati melepaskannya. Perasaan ini pun dirasakan oleh Masrul.
Masrul diharuskan menikah dengan Aminah, anak mamaknya, dua tahun setelah ia mendapatkan banyak pengetahuan di Painan. Masrul melakukan itu karena terpaksa. Ia harus menuruti keinginan kaum kerabatnya, terutama ibunya. Ia pun menceritakan hal tersebut kepada Rasmani dan memintanya untuk mengajari Aminah berbagai keterampilan karena Masrul mengharapkan seorang istri yang pintar. Meskipun hati Rasmani sedih mendapati Masrul akan menikah dengan orang lain terlebih keluarga Aminah sendiri menganggapnya rendah. Namun, ia menuruti permintaan Masrul untuk mengajari Aminah.
Saat berada di perantauan Masrul mendapat tawaran dari Guru Kepala untuk menikahi anaknya yang bernama Muslina. Pada mulanya, Masrul menolak karena ternyata hati kecilnya lebih tertarik pada Rasmani yang telah lama dikenalnya. Selain itu, ia juga merasa tidak enak kepada Aminah dan kaum kerabatnya apabila ia mengingkari janjinya. Akan tetapi, karena kepintaran Guru Kepala dan istrinya itu mendesak Masrul, akhirnya Masrul menerima tawaran itu karena tertarik dengan kecantikan dan kedudukan Muslina yang berasal dari keluarga terpandang dan berpendidikan. Keputusan Masrul untuk menikah dengan Muslina membuat kaum kerabatnya kecewa dan marah besar. Perasaan Rasmani sendiri pun menjadi sedih.
Kehidupan rumah tangga Masrul dengan Muslina yang sudah membuahkan seorang anak, ternyata tidak berjalan serasi. Keduanya sering terjadi percekcokan. Hal itu disebabkan tidak dihargainya Masrul sebagai seorang suami. Akibatnya, Masrul sering tidak pulang ke rumahnya. Ia menghabiskan waktunya dengan bermabuk-mabukan. Keadaan yang semakin memburuk dan tidak ada tanda-tanda terselamatkan, membuat Masrul berpikir untuk menceraikan Muslina. Jawabannya pun tidak memuaskan hatinya sehingga keputusan cerai mutlak dilakukan.
Sementara itu, Rasmani yang sudah berkeinginan untuk tidak menikah setelah pujaan hatinya menikah dengan orang lain, bertambah hancur hatinya. Ia tidak bisa melawan rasa cintanya pada Masrul walaupun berbagai usaha dilakukannya, termasuk mengizinkan Masrul menikah dengan Muslina, keputusan yang sebenarnya bertentangan dengan hati nurani. Hal ini ditambah lagi dengan pernyataan Masrul belakangan, yang mengatakan bahwa selama ini hidupnya tidak beruntung dan sebetulnya ia mencintai Rasmani.
Kenyataan yang tidak diduga oleh Rasmani dan keluarganya adalah ketika Masrul muncul di kediamannya di Bukittinggi. Semua kejadian diceritakan oleh Masrul yang membuat Rasmani begitu sedih dengan penderitaan kekasihnya itu. Beberapa waktu kemudian, Masrul melamar Rasmani. Namun, sebelum mewujudkan pernikahannya, ia meminta izin untuk mencari pekerjaan terlebih dahulu karena sebelumnya ia telah mengundurkan diri dari pekerjaannya di Painan. Masrul ingin mencari pekerjaan di Medan, dengan harapan akan lebih cepat bekerja dengan bantuan adik Engku Rasad, teman baiknya di Painan. Akan tetapi sampai beberapa bulan lamanya, Masrul belum juga mendapatkan pekerjaan dan berita keadaan dirinya tak pernah dikabarkan kepada Rasmani. Hal ini membuat Rasmani berkecil hati dan menganggap Masrul tidak setia. Rasa putus asa Rasmani bertambah-tambah setelah Masrul mengatakan dalam suratnya bahwa Rasmani tidak usah menunggunya kalau ada orang lain mencintainya. Keputusan Masrul itu membuat Rasmani jatuh sakit. Rupanya sakit Rasmani yang hampir sembuh dengan kedatangan Dalipah, kakaknya yang selalu mendampinginya dalam kesedihan, kambuh lagi karena dikabarkan bahwa Masrul berhasil mendapatkan pekerjaan dan membatalkan keputusan yang dulu disampaikan kepada Rasmani yang tetap akan menikah dengan Rasmani dan meminta Rasmani agar datang ke Medan. Namun karena sakitnya yang semakin bertambah membuat Rasmani akhirnya meninggal tanpa disaksikan Masrul yang datang terlambat.
101802016 | 813 SEL k c.2 | My Library (800) | Tersedia |
082692012 | 813 SEL k c.2 | My Library (800) | Tersedia |
082702012 | 813 SEL k c.3 | My Library (800) | Tersedia |
101792016 | 813 SEL k c.1 | My Library (800) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain