Text
Kalung ajaib
nenek, aku kangen nenek" ujar lili manja pada neneknya
"nenek juga kangen sama lili, gimana kamu sekolahnya?" tanya nenek lili antusias sambil mendudukkan lili dipangkuanya
"aku sekolahnya pinter doooong, tapi gara - gara aku pinter sama aku cantik ga ada yang mau temenan sama aku nek, aku ga punya temen sama sekali" ujar lili dengan muka murung
sang nenek sedih mendengar bahwa cucunya kesepian, dia akhirnya menurunkan lili dari pangkuannya dan mengambil sesuatu dari lemari kamarnya
sang nenek mengeluarkan sebuah kalung indah dari dalam sebuah kotak tua yang terbuat dari kayu cendana
"sini cucu nenek yang cantik, nenek kasih kalung ini buat lili" ujar sang nenek memakaikan sebuah kalung dengan warna emas dengan liontin berbentuk hati.
"makasih nenek, bagus bangeeeeeet" ujar lili sambil memeluk neneknya
"tapi lili jangan bilang siapa - siapa ya, ini kalung ajaib yang dikasih sama kakeknya nenek dulu, dia akan jadi temen lili saat lili kesepian dan ga punya temen" ujar sang nenek dengan berbisik
"kalungnya bisa ngomong ya Nek?" tanya lili polos
sang nenek hanya mengangguk pelan sambil tersenyum
pada sore harinya lili dan orang tuanya pulang ke rumahnya
pada malam hari, saat akan tidur lili teringat akan kata - kata neneknya bahwa kalung yang diberikannya adalah kalung ajaib dan bisa berbicara
Dian pun penasaran dan mencoba mengajak kalung itu berbicara
"kalung, kalung, kamu beneran bisa ngomong ya?" tanya lili pada kalung itu
"iya, aku bisa berbicara, aku akan menjadi temanmu" kalung itu menjawab lili
lili terkejut dan menaruh bantal di wajahnya karena ketakutan
"kamu tidak perlu takut, aku adalah temanmu, aku adalah kalung yang tau segalanya kamu bisa menanyakan segala hal padaku dan aku akan menjawabnya" lanjut sang kalung
"benarkah begitu?" tanya lili sambil membuka sedikit bantal yang menutupi wajahnya
"tentu saja" jawab kalung itu
"siapa yang tercantik dan terpandai diantara semua anak di desa ini?" tanya lili antusias
"kamu, lili yang tercantik dan terpandai di desa ini" jawab sang kalung
lili tersenyum bahagia hingga akhirnya tertidur
kalung itu terus dipakai oleh lili kemanapun dia pergi
dan kalung itu akhirnya tau sifat lili yang sebenarnya
lili setiap harinya mengejek teman - temanya yang punya kekurangan, menuangkan air di sarang semut adalah kesukaannya, dan juga melempari kucing disekitaran desanya dengan batu
"hey kalung, siapa yang paling cantik dan pandai di desa ini" tanya lili pada kalungnya
"kamu, lili yang tercantik dan terpandai di desa ini, tapi hati, perlakuan dan sifatmu bukan yang terbaik" jawab sang kalung
"kenapa kamu menjawab seperti itu?" tanya lili geram
"aku hanya menjawab hal yang aku tau" ujar kalung itu
beberapa Minggu berlalu, setiap lili menanyakan siapa yang tercantik sang kalung selau menjawab hal yang sama
pada suatu malam lili berkata pada kalungnya "aku tidak mau menjadi anak yang baik, mereka yang seharusnya baik padaku karena aku cantik. dan pandai"
"hey lili yang cantik dan pandai, bisakah kamu melihat dalam dirimu bahwa sebenarnya kamu sama sekali tak punya teman, semua temanmu selalu kamu ejek, mereka semua menjauhimu, satu - satunya temanmu adalah aku, sebuah kalung yang dapat berbicara, cobalah rubah sifat dan perlakuanmu, pasti banyak yang mau menjadi temanmu" ujar sang kalung
lili marah mendengar ucapan kalung itu, lalu dia mencabutnya dengan paksa dari lehernya dan ia melemparkan kalung ajaibnya itu keluar jendela
"aku tak butuh teman sepertimu" ujar lili sambil menangis
keesokan harinya saat lili sedang bermain di halaman rumahnya
dia melihat sebuah sarang semut dan dia bergegas mengambil segayung air untuk menyiram sarang semut itu
saat lili akan menyiramkan air itu dia memperhatikan semut yang berbaris, dia semakin memperhatikan hingga berjongkok untuk melihatnya lebih jelas
lili bergegas mengambil batu untuk dilemparkan ke arah anak kucing itu
kebetulan saat itu salah seorang teman lili yang bernama iman lewat dan mencegah lili melakukan lemparan ya
"kamu tega sekali, lihat dia sedang kebingungan mencari ibunya apa kamu tega menyakitinya?" ujar iman pada lili
tiba - tiba si induk kucing datang dan si anak kucing langsung menyusu pada induknya
melihat hal itu lili menangis dan menyesali perbuatannya
"man, aku minta maaf ya udah ngejekin kami sama temen - temen yang lain selama ini" ujar lili sesenggukan dalam tangisnya
"gapapa, kita kan temen, udah jangan nangis gitu, nanti cantikmu ilang lho" goda iman pada lili untuk membuat lili tertawa
lili tersenyum karena ucapan iman itu
"aku mau jadi anak baik" ujar lili tersenyum lebar
"ayok pulang bareng, tapi balapan lari ya, yang kalah berati mirip kodok" ujar iman seraya berlari meninggalkan lili
"kamu curaaaaaang" teriak lili sambil tertawa riang
sesampainya dirumah lili segera mencari kalung ajaibnya yang ia lemparkan keluar jendela untuk menceritakan bahwa dia sudah berlaku baik dan sudah memiliki teman
lili mencari kesemua tempat di halaman tapi dia tidak menemukannya
031402002 | 813 SUB k c.1 | My Library (800) | Tersedia |
031432002 | 813 SUB k c.4 | My Library (800) | Tersedia |
031412002 | 813 SUB k c.2 | My Library (800) | Tersedia |
03142202 | 813 SUB k c.3 | My Library (800) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain