Text
Catatan Cinta Sang Seorang Guru
Cerita dan pengalaman hidup Abdullah Munir, seorang praktisi pendidikan, menguraikan problem-problem dilematis yang kini membelit sekolah Islam. Banyaknya muncul sekolah-sekolah konvesional membuat sekolah Islam menjadi terpojokkan dan dipandang sebelah mata, bahkan dianggap sekolah kasta kedua.
Sekolah Islam yang seharusnya membangun fondasi kokoh ketakwaan juga keimanan para peserta didik untuk selalu mengingat Allah kapanpun dan dimanapun mereka berada.
Malahan Sekolah Islam kini mengajarkan ilmu-ilmu barat yang lahir dari rahim epismologi sekuler yang artinya meniadakan Tuhan dalam setiap lini kehidupan. Sebuah ironi yang membuat hati miris.
Selain itu, catatan ini juga membayangkan persoalan-persoalan akut lain Sekolah Islam, seperti dana yang begitu minim dan fasilitas yang serba terbatas, jumlah peminat yang sedikit, dan stigma-stigma negatif dari masyarakat kebanyakan.
Namun, buku ini bukan hanya sekedar mencatat masalah, tetapi sekaligus jalan keluarnya sebagai bukti kecintaan seorang “pahlawan tanpa tanda jasa” kepada dunia pendidikan.
Solusi yang ditawarkan pun tak hanya sebatas teori, tetap langsung disarikan dari pengalamannya dalam merintis sekolah-sekolah Islam, seperti sekolah dasar Islam terpadu Hidayatullah di Sleman, Yogyakarta (1998) dan sekolah dasar Islam Terpadu al-Madinah di Kebumen (2002). Sebuah catatan yang menginspirasi dan meneladani.
072262011 | 813 MUN c c.1 | My Library (800) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain