Text
Merintis Fiqh Lingkungan Hidup
Kerusakan telah terjadi di data dan lautan karena dosa-dosa yang dilakukan oleh tangan-tangan manusia, biar mereka dapat merasakan dari apa yang mereka lakukan, agar mereka mau kembali (taubat). (QS Ar-Rum ayat 41)
Dewasa ini persoalan lingkungan hidup semakin komplek, baik pada Negara berteknologi majau dan kaya aaupun Negara berkembang dengan masyarakat agraris dan miskin. Hal ini terjadi karena gejala kerusakan lingkungan hidup semakin menonjol, yang berakibat pada ancaman terhadap kelangsungan hidup uma manusia yang semakin besar. Sementara eksploitasi secara besar-besaran terhadap alam untuk kepentingan industri global menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem alam justru berdalih untuk kepentingan dan kelangsungan hidup umat manusia.
Persoalan ;lingkuingan hidup yang sedang terjadi bersifat menyeluruh. Pada ttingkat lokal kita dihadapkan pada persoalan pencemaran lingkungan (air, tanah dan udara) yang menimbulkan pada terjadinya penyakit menular, akibat limbah rumah tangga, industry dan pencemaran asap kendaraan atau pabirik-pabrik. Sedangkan pada persoalan global kita dihadapkan pada pemanasan global yang diakibatkan dari rusaknya statosfer dan menipisnya lapisan ozon.
Buku ini menguraikan kepada pembaca, sebab dari kerusakan lingkungan hidup yang dilandasi pemikiran pembangunan yang beroriantasi pada pertumbuhan tanpa batas, suatu konsep pembangunan ekonomi yang dikembangkan oleh kapitalisme modern yang betumpu pada pemanfaatan (eksploitasi) sumber daya alam yang cenderung tanpa kendali.
Masalah lingkungan yang terjadi di dunia ini tidaklah tumuh secara linera atau satu persatu. Kerusakan lingkungan terjadi lewat berbagai cara, ditimbulkan oleh penyebab yang ribuan juga. Keberagama dan kompleksitas masalah lingkungan hidup ini tentu saja tidak hanya berdampak pada manusia, tetapi juga menjadi malapetaka bagi makhluk hidup lain dan lingkungan. (hlm 66-67)
Obsesi pada pertumbuhan ekonomi dan term nilai yang mendasari telah menciptkan suatu lingkungan dan mental dimana kehidupan telah menjadi dsangat tidak sehat. Ekonomi kapitalisme yang kini menjadi model pembangunan ekonomi tunggal di dunia ini dicurahkan untuk pertumbuhan industry dan teknologi keras dengan pengendalian yang semakin terpusat dan birokratis oleh perusahaan-perusahaan transnasional. Untuk mengejar pertumbuhan mereka memanfaatkan teknolgi yang berisiko dengan biaya-biaya social dan ekologis yang besar. (hlm 62-64)
Perangkap dalam pendekatan pembangunan yang berideologi pertumbuhan terus menerus dan tanpa batas, ke depan akan dapat menimbulkan kerusakan lingkungan yang semakin pelik dan berimbas pada kehidupan manusia dan makhluk hidup lainya. Bencana alam yang bersumber dari eksploitas dan kerusakan lingkungan terjadi hampir di seluruh kawasan bumi ini. Dan ini terjadi oleh ulah tangan manusia sendiri.
Kelebihan buku ini, terletak dari analisa penulis mengaitkan masalah kerusakan lingkungan hidup yang didasarkan pada kerangka epistemologi ideologi pandangan hidup manusia. Kecenderungan pemisahan antara ilmu pengetahuan dan teknologi dengan hal yang transenden.
Di samping itu kelebihan lain dari buku setebal 295 halaman ini, adalah refrensi atau bahan yang dijadikan rujukan buku ini. Pembaca akan dibawa pada persolaan pandangan hidup dan kemanusian dengan persoalan lingkungan hidup dngan data-data yang akurat dari sumber aslinya.
Dalam buku merintis fiqh lingkungan hidup, penulis menyodorkan pembangunan dengan pendekatan maslahat keumatan, yang bertitik tolak dari tujuan syari’at/agama (maqashid al-asyariah) yang dibawa oleh Rasululllah SAW, yakni penataan hal ihwal manusia dalam kehidupan dunia dan ukhrawi.
Kepada pembaca selamat memmbaca dan menikmati buku ini, semoga kita bias mendapatkan solusi atas persoalan lingkungan hidup yang semakin komplek dan pelit dalam kehidupan manusia dan makhluk hidup lainya.
113182020 | 2954AImc1 | My Library (200) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain