Text
Tempatkan Orang Tuamu Di Atas Kepala, Niscaya Mulia Hidupmu
BUKU ini menghadirkan semacam permenungan dan introspeksi diri. Bagaimana kita melepas sekat-sekat keduniaan untuk sejenak ingat pada doa dan kasih sayang orangtua yang tanpa batas. Bukankah Allah SWT berfirman yang artinya, "Sembahlah Allah dan jangan kamu persekutukan dan dengan kedua orangtua berbaktilah." (An-Nisa: 36).
Doa orangtua terhadap anak-anaknya sama dahsyatnya dengan doa para nabi untuk umatnya. Jika terhadap doa para nabi untuk umatnya Allah langsung mengabulkan saat itu juga, maka demikian pulalah terhadap doa orangtua.
Maka itu, sudah menjadi kewajiban anak untuk berbakti kepada orangtua. Bentuknya bisa berupa menuruti perintah (yang sesuai syariat agama), membahagiakannya, dan mendoakan keduanya baik saat masih hidup maupun jika sudah meninggal dunia.
Karena sebagai anak tidak akan mampu membalas apa yang telah dilakukan kedua orangtua kita selama dalam kandungan hingga sudah dewasa. Nilai materi tidak akan bisa mengganti kasih sayang kedua orangtua khususnya ibu.
Saya tidak akan menjelaskan perinci seperti apa kasih sayang seorang ibu karena sudah jelas dan semua pasti sudah tahu walaupun ada yang belum menyadarinya.
Buku ini mengompilasikan beragam kisah menyentuh keikhlasan orangtua, terutama ibu. Lihatlah doa seorang ibu pada semua anaknya mati sebagai syahid di medan perang saat membela agama Allah, Islam. Atau, doa Hanna atas anaknya yang bernama Maryam agar menjadi wanita suci dan mulia, yang telah melahirkan Nabi Isa As.
Sebaliknya, lihat pula nasib Malin Kundang yang tiba-tiba menjadi batu setelah tidak mau mengakui ibunya. Lihat pula sahabat Alqamah yang tersiksa karena tak kunjung meninggal dunia, bahkan sampai Nabi Muhammad ingin membakar tubuh Alqamah. Semua itu karena kutukan sang ibu.
Ketahuilah, sesungguhnya ketaatan kepada Allah tergantung juga sejauh mana ketaatan kita dengan kedua orangtua kita, dan juga bakti kita pada keduanya, dan berbuat ihsan kepada keduanya, dan mengetahui apa yang Allah wajibkan kepada kita untuk kedua orangtua kita.
Sungguh, Allah telah menggabung dua ketaatan ini dalam beberapa ayat yang menggambarkan hak Allah dan hak dua orangtua, sebagai mana makna ayat dalam surat Luqman ayat 14: "Agar bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua ibu bapakmu, hanya kepada-Ku-lah kembalimu."
Maka, wajib bagi kita untuk berbuat kebajikan dan kebaikan pada kedua ibu bapak kita dan berlemah lembut padanya, dan melaksanakan perintahnya.
Siapa yang menanam kebaikan, maka ia akan mendapatkan hasil dari kebaikan itu. Orang yang berbakti kepada kedua ibu bapak adalah orang yang berpegang dengan hak-haknya. Allah mendampingkan antara hak-Nya dengan hak dua orangtua, dan syukur pada-Nya dengan syukur pada keduanya.
Dari hak-hak keduanya adalah menghormatinya, dan berbuat ihsan kepadanya, dan mengerahkan jiwa harta untuk kemaslahatan keduanya, dan berusaha sungguh-sungguh untuk mendapat ridhanya.
Jika sudah tua, maka berlembutlah pada keduanya dan cintailah keduanya. Serta, pikullah beban yang ada pada keduanya, jangan membuat mereka susah.
Tingkatkanlah bakti kita kepada keduanya ketika telah lanjut usia dan telah lemah, sebagaimana mereka berbuat kepada kita ketika masih kecil dan lemah.
Hendaklah kita berlemah lembut padanya, terutama ibu. Dialah orang yang paling berhak dalam bakti dan amal baik kita.
Dialah yang menanggung penderitaan ketika hamil dan melahirkan kita. Maka, sesungguhnya durhaka kepada ibu bapak itu merupakan pengingkaran terhadap kebaikan yang telah diberikan kepada kita. Sungguh celaka mereka yang durhaka kepada ibu bapak.
Sungguh akan mengalami kerugian seorang yang tidur dalam keadaan ibu bapak murka kepadanya. Meskipun dengan ucapah "ah", itu termasuk menyakiti orang tua yang tidak diperkenankan oleh Allah.
Secara garis besar buku setebal 212 halaman ini menjabarkan hakikat dibalik dahsyatnya doa orangtua. Tidak hanya itu, Anda pun akan disuguhkan sebab tajamnya kutukan orangtua.
Maka itu, hendaknyalah sebagai anak, kita selalu bersyukur dan berbakti dengan sepenuh hati melayani dan mendoakan kedua orangtua.
Tentunya kita ingat dengan sabda Nabi; tidak bertentangan dengan syariat. Barangsiapa bersyukur pada Allah dan tidak bersyukur pada ibu bapaknya, maka tidak akan diterima oleh Allah SWT. Nabi saw menyatakan dalam salah satu riwayat: "Ridha Allah dalam keridhaan kedua orangtua, dan marah-Nya dalam kemarahan dua orangtua." (HR Muslim). Selamat membaca.
111002020 | 297 SAN t c.1 | My Library (200) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain