Text
Peebee Has A Wish
Peebee telah mengucapkan keinginan paling mustahil untuk diraihnya. Sebuah keinginan yang belakangan cuma membuatnya dimanfaatkan oleh mahkluk jelek yang ingin meraih keuntungan. Akankah Peebee berhasil mewujudkan keinginannya itu?
Di Razzel-mazzeland yang berdekatan dengan Great Snugle Sea, hidup seekor burung plump yang ingin dirinya menjadi seekor Blue-Wings, hewan mirip kupu-kupu dengan sayap hijau dan biru yang dipenuhi kilau bintik emas. Peebee mendapati dirinya begitu menginginkan perubahan itu setelah melihat betapa cantiknya mahkluk bernama Blue-Wings yang menari di udara di suatu pagi yang cerah.
Tanpa menyadari bahwa dirinya tidak mungkin menjadi Blue-Wings, si burung besar Peebee terus saja menyampaikan keinginan itu pada semua temannya di Razzel –mazzeland. Tentu saja hal tersebut tak mungkin terjadi dan semua orang termasuk Oppie sahabat Peebee telah berupaya menyadarkannya. Bahwa keinginan Peebee – seperti biasa – hanya akan membawa kesulitan baginya. Bahkan perdebatan tersebut membuat Oppie marah padanya dan mengatakan tak ingin melihat Peebee lagi.
Malang bagi burung besar yang sebenarnya terkenal ramah dan disukai hampir semua mahluk di tempat itu – kecuali tetangganya yang selalu iri, Jick the Red-striped Zagger – tidak pernah tahu bahwa sebentar lagi ia akan ditimpa kesialan lagi. Bahwa rasa percaya dirinya yang terlalu besar ditambah kebodohannya itu akan membuat dua mahkluk jahat meraih keuntungan besar karenanya.
Bermula ketika seekor mahkluk yang gendut, seperti bola, dan biasa disebut Rollemoll bernama Pickle mendengar Peebee mengucapkan keinginannya. Pickle yang licik segera melihat peluang besar. Maka dengan keramahan dan kebaikan yang dibuat-buat Pickle pun menawarkan pertolongan pada Peebee.
Peebee yang lugu dan terlalu gembira percaya saja pada kebohongan Pickle akan kemampuannya mewujudkan keinginan Peebee. Si Rollemoll mengatakan bahwa ia tahu siapa yang akan dapat melakukan transformasi terhadap Peebee untuk menjadi seekor Blue-Wings. Maka sambil menyusun rencana busuk di kepalanya Pickle bercerita dengan meluap-luap tentang seorang ilmuan yang akan melakukan keajaiban itu.
Mereka pun berjanji untuk bertemu dan menjalankan ritual transformasi keesokan harinya. Pickle yang licik tak lupa membawa sang transformer yang tak lain adalah teman persekongkolannya bernama Drizz the Sanddasher.
Tak jauh licik dari Pickle, Drizz yang hidup di dalam tanah dan hanya keluar dari sana bila ada keperluan mendesak atau sekadar bertemu Pickle, setelah kesepakatan mereka sebelumnya segera berdandan ala dukun besar yang aneh. Ia mengenakan topi yang kelewat besar terbuat dari bunga Geander polka dot raksasa, dengan jubah yang tak kalah aneh terbuat dari kulit hewan mati. Pickle memperkenalkan sang transformer sebagai The Great Mastouk. Walau merasa agak janggal dengan penampilan sang transformer Peebee meyakinkan dirinya untuk lebih fokus pada keinginannya menjadi Blue-Wings.
Sebelum melakukan ritual – setelah merasa yakin Peebee masuk dalam perangkap mereka – Pickle menetapkan upah atas pekerjaan mereka merubah Peebee. Meski awalnya keberatan tentang besarnya upah yang harus ia berikan pada dua makhluk mengerikan itu, Peebee yang terlanjur sangat ingin menjadi Blue-Wings pun setuju.
Maka segera ia mengosongkan gudang makanannya dalam sekejap untuk memuaskan dua mahluk licik tersebut. Padahal semua itu adalah persediaan Peebee untuk musim kemarau nanti. Namun egonya telah mengalahkan logika. Pickle dan Drizz pun memulai ritual transformasi mereka terhadap si burung besar yang lugu. Akankah keduanya berhasil mengubah Peebee?
Ditulis dengan bahasa Inggris yang tidak terlalu rumit, tema novel milik Rudi Corens ini sebenarnya sederhana. Secara keseluruhan berbicara soal kesemberonoan, pengambilan keputusan, rasa tanggung jawab, serta pentingnya persahabatan menjadikannya bacaan anak-anak hingga remaja yang segar.
Satu hal yang perlu dipuji adalah kemampuan sang penulis menampilkan karakter masing-masing tokoh dan konsisten hingga akhir cerita. Selain itu buku terbitan pertama di tahun 2007 oleh Erlangga For Kids tersebut ditampilkan dengan kertas dan sampul lux, beserta ilustrasi berwarna yang menguatkan cerita.
Mengingat cerita fabel di Indonesia boleh dibilang sedikit dibandingkan negara lain di Asia atau Afrika, novel Rudi Corens ini menjadi pengayaan baru bagi khasanah cerita anak di negeri ini. Selain itu, keberaniannya menuliskannya dengan bahasa Inggris yang cukup matang namun sederhana untuk dicerna dapat menjadi sarana baru bagi generasi muda untuk mempelajari bahasa internasional dengan lebih mudah.*
113752021 | 823 COR p c.1 | My Library (800) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain